1
ARIGATOU NIPPON
Posted by Febrilina Pramudiyanti
on
04.44
in
resensi buku
Judul : Arigatou Nippon
Penulis : Vivi Silvia C.
Penerbit : Kawwan Pustaka
Tahun terbit : 2006
Jumlah halaman : 344 hal
Rombongan Duta Indah Tours and
Travel, yang terdiri dari 37 orang dengan Dudi dan Ayano sebagai tour-gaide akan
tur wisata ke Jepang. Bareng dengan selebriti Indonesia Natadikara dan Bella
Mandasari.
Abu, cowok yang lagi PDKT sama
Bella, berencana akan menyatakan cintanya Bella pada saat di Jepang. Tapi Abu
tidak tahan dengan sikap Bella dengan yang sombong dan egois. Bersama dengan
rombongan itu Abu bertemu dengan Happy, mahasiswa Fikom UNPAD.
Suri merasa di atas angin saat Reza
mendekatinya. Reza tidak peduli dengan Suri yang doyan makan tapi tetap
langsing. Dia sudah bosan dengan artis-artis yang harus diet untuk menjaga tubuhnya.
Sejak bertemu 3 tahun yang lalu
sebagai pemandu tour, benih cinta tumbuh di antara Dudi dan Ayano, cewek asal
Jepang. Mereka berencana akan segera menikah. Pusat kota Akihabara, tempat
penjualan barang-barang elektronik. Tiba-tiba Ayano pisah. Wajah Dudi tampak
sangat cemas.
Di puri Nijo, Akbar merasa sedang
merasa di dunia lain. Dia melihat semua orang berpakaian seperti film-film di
Jepang kuno. Ada beberapa yang berpakaian seperti penjaga, berjalan hilir mudik
dengan pedangnya yang panjang.
Udara saat hujan sangat dingin,
meskipun saat itu musin panas. Ibam heran dari tadi dia belum menemukan satu
orangpun yang dia kenal. Padahal hari mulai gelap, ditambah kakinya udah pegal.
Dia pun sudah bosan melihat berbagai benda elektronik yang sepertinya sudah ada
di mana-mana. Parahnya, dia tidak bawa paspor ataupun alamat hotel tempatnya
menginap.
Tidak seorangpun yang Diana kenal.
Tidak ada satupun yang dia hafal. Tapi Diana cewek pemberani dan petualang.
Tubuh Diana tegang kaku kerena melihat dua orang yang dari tadi mengikutinya
juga ikut masuk ke dalam warung dan duduk di dekatnya. Rupanya dari tadi mereka
menunggu di luar dan karena Diana tidak keluar-keluar, mereka memutuskan untuk
masuk.
Meskipun buku ini hanyalah sebuah
kisah fiksi, murni non-fiksi. Tetapi alamat, nomor telepon, tradisi, nama
makanan, lokasi yang ada di Jepang adalah nyata. Bisa dihubungi, bisa dijajaki,
bisa dicoba, tetapi akibatnya tidak ditanggung.
Buku lain akan mrnjadikan Jepang
sebagai setting cerita. Buku ini sebaliknya, menadikan cerita sebagai setting
Jepang. Sungguh cerita yang menarik unutk dibaca.
Selain berisi kisah, novel ini juga
berisi pelajaran tentang budaya dan bahasa Jepang. Bagi mereka yang baru
mempelajari Jepang, deskripsi tentang budaya di dalam novel ini bisa dipercaya
dan bahasa Jepang yang ada di dalamnya bisa digunakan.
Bagi mereka yang berminat (untuk
pertama kalinya) dan punya rezeki cukup untuk pergi ke Jepang, novel ini bisa
bisa jadi buku panduan tanpa perlu menyusahkan travel biro. Setidaknya, saat
keadaan memang diperlukan, misalnya saat kebelet pipis. Tidak mungkin pakai
bahasa isyarat, factor bahasa jadi masalah.
Saya merekomendasikan untuk membaca novel ini, gak rugi deh :D