1
KOREA MELALUI CERITA RAKYAT
Posted by Febrilina Pramudiyanti
on
20.45
in
lomba
Korea, bukanlah Negara yang asing di
telinga saya. Melalui dramanya yang sarat akan nilai moral, berhasil mencuri
perhatian para remaja Indonesia. Ditambah dengan artis-artis Korea yang
berakting apik. Hal inilah yang memicu keinginan sebagian warga Indonesia untuk
belajar bahasa dan kebudayaan Korea. kedutaan Korea menanggapi keinginan warga
Indonesia tersebut. Mereka menyediakan beasiswa bagi warga Indonesia yang ingin
belajar di Korea.
Baru-baru ini, saya mencari
referensi tentang budaya Korea. Di situ disebutkan, bahwa mempelajari
kebudayaan suatu bangsa tidak akan lengkap jika keberadaan kasusaatraan bangsa
bersangkutan diabaikan. Cerita rakyat
merupakan karya sastra penuh akan nilai budaya dan sosial. Selain itu, pesan moral
yang disampaikan sangat mengena pada pembacanya.
Cerita rakyat Korea “Nyanyian Katak
Hijau” mengisahkan seekor anak katak jantan yang selalu bertolak belakang dalam
menjalankan perintah ibunya. Jika ibunya menyuruh ke barat maka yang
dilakukannya pergi ke timur. Sampai suatu saat ketika ibu katak sakit, ia
berpesan pada anak katak untuk menguburkannya di pinggir sungai, jangan di atas
bukit. Pesan itu berlawanan dengan maksud yang ingin yang disampaikan ibu
katak. Berharap anak katak akan melakukan yang sebaliknya, yaitu menguburkannya
di atas bukit. Tetapi setelah ibunya meninggal, anak katak menyesali
perbuatannya selama ini. Dia berjanji akan menuruti perintah ibunya untuk yang
terakhir kalinya. Akhirnya, dia menguburkan jasad ibunya di pinggir sungai.
Tetapi setiap hujan datang dan air sungai meluap, kuburan ibunya lenyap.
Cerita ini beramanat, agar kita
harus menuruti perintah orang tua, selama itu dalam hal kebaikan. Dilihat dari
nilai budayanya, pada hari perayaan “Chu Seok” (Hari Perayaan Para Leluhur)
masyarakat Korea akan berkumpul dengan keluarga. Mereka juga akan bersama-sama
membersihkan kuburan dan memberikan penghormatan pada leluhur. Chu Seok dapat
dianggap setara dengan Amerika Thanksgiving.
Setelah bertahun tahun perang, Korea
pada akhirnya mampu fokus pada kekayaan budaya dan membangun kembali tanah
pertanian yang kuat. Beras merupakan hasil pertanian yang memainkan peran
penting dalam budaya Korea sebagai rujukan dari cerita rakyat. Pertanian juga
merupakan bagian besar dari budaya Korea dan mempengaruhi adat istiadat. Orang
Korea telah menyimpan ritual meraka dari pertanian sejak awal kekaisaran dengan
menabur benih di musim semi, merawat tanaman pada musim panas, panen tanaman
pada musim gugur dan melestarikan sereal dalam bulan-bulan musim dingin.
Perjalanan panjang sejarah Korea
dirayakan mesyarakat dengan menikmati hidup dan merayakan budaya. Sampai hari
ini, orang Korea merasa perlu untuk bersantai dan merefleksikan hidup. Melalui
cerita rakyat, mengingatkan masyarakat Korea akan nilai-nilai refleksi dan
budaya yang dapat diterapkan pada situasi kehidupan. Dalam banyak cerita rakyat
Korea, membuktikan bahwa tidak ada “kecelakaan” dalam kehidupan, seperti panen
buruk atau kematian perang. Dilihat cerita-cerita sedih perang yang dibayangi
perayaan luas budaya dan sejarah, saat ini Korea masih ingat pelajaran dari
cerita rakyat.
Dengan melihat cerita-cerita rakyat
Korea, Indonesia-Korea dapat mempererat kerjasama terutama dalam bidang
kebudayaan. Indonesia-Korea juga memanfaatkan jalur budaya untuk mempererat
kerjasama ekonomi kedua Negara. Indonesia menjadi Negara keenam pengimpor
barang non-migas dari Korea. Indonesia lebih banyak medapat suplai barang
elektronik, rumah tangga dan otomotif dari Korea. Indonesia lebih banyak
mengekspor dari sector non-migas kepada Korea, seperti hasil hutan, pertanian
dan perikanan. Korea menjadi Negara tujuan ekspor terbesar ketujuh bagi
Indonesia.
Melalui kerjasama pendidikan,
seperti pertukaran pelajar, dapat saling mengetahui antar kebudayaan. Akan
lebih baik bila melalui informasi-informasi terkini atau informasi wisata,
disertai pengenalan terhadap bahasa dan budaya Indonesia-Korea. Sumbernya bisa
berasal dari buku-buku berbahasa Korea yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
dan sebaliknya.
Berbagai
Sumber