AKHWAT VERSUS CEWEK

Judul                           : Akhwat VS Cewek, Apa Sih Bedanya?

Penulis                        : Qonita Salsabila

Penerbit                      : Imprint Samudera

Jumlah halaman           : 140 hlm

Percepatan arus informasi, media massa dan televisi, mempunyai peran dalam menggeser makna akhwat dari “perempuan” menjadi “perempuan berkerudung lebar, aktivis dan paham dengan baik ajaran Islam”. Namun bertolak belakang dengan “cewek” yang identik dengan sosok gadis remaja, energik dan gaul.

Antara akhwat dan cewek sering kali dianggap berasal dari kubu gang yang berbeda dan seringkali mengalami pertikaian. Padahal keduanya adalah makhluk Allah yang sama dan hidup dalam budaya Indonesia yang sama. Hanya saja akhwat telah menerima berbagai pelatihan dan pembelajaran yang seharusnya membuat akhwat lebih paham akan nilai Islam. Tapi, sayangnya akhwat berada di posisi minoritas dari segi jumlah jika dibandingkan dengan cewek biasa.

Akhwat selalu identik dengan kerudung. Gaya kerudung gaul muncul di era tahun 2000. Gaya yang khas dari kerudung gaul ini adalah bagian kerudung yang tidak dijulurkan ke depan menutupi dada, melainkan diikat ke belakang. Tapi, apa tujuan hakiki dari berjilbab itu? Apakah untuk kebebasan berekspresi dan sekedar mengikuti fashion agar tidak ketinggalan? Aturan dalam berjilbab yang jelas diungkapkan Allah dalam firman-Nya:

“hai Nabi ! katakanlah pada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklaha mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang” (Al-Ahzab : 33-59).

Aturan berkerudung itu harus menutupi dada. Selain itu dengan menggunakan jilbab maka perempuan akan lebih dikenal sebagai perempuan muslimah dan tangan-tangan jahil serta mulut-mulut usil tidak akan berani untuk menggoda. Perempuan dengan jilbab yang syar’i tidak akan terganggu oleh kejahilan para laki-laki yang lapar.

|