2

AKEELAH

Posted by Febrilina Pramudiyanti on 18.00 in

Judul               : Akeelah
Penulis             : James W. Ellison
Penerjemah      : Sapardi Djokodamono
Penerbit           : Yayasan Obor Indonesia
Tahun Terbit    : 2007
Halaman          : 207 hlm

Akeelah merupakan novel terjemahan bahasa Indonesia yang berasal dari buku Akeelah and the Bee. Novel fiksi ini bercerita mengenai seorang gadis bernama Akeelah, remaja kulit hitam sekolah menengah Crenshaw di Los Angeles Selatan yang berusaha keras mengikuti lomba mengeja. Lomba mengeja sudah menjadi tradisi bangsa Amerika lebih dari seratus tahun. Perjuangan Akeelah tidak mudah, pada awalnya dia tidak ingin mengikuti lomba mengeja mewakili sekolahnya. Apalagi kondisi sekolahnya yang parah dan harus bersaing dengan sekolah mewah seperti Beverly Hills, Santa Monica dan Woodland Hills.
Namun kepala sekolah, mr. Welch selalu mendorongnya untuk ikut. Bahkan Dr. Larabee bersedia menjadi pelatih Akeelah. Pada awalnya Akeelah tidak berminat untuk berlatih dengan Dr. Larabee, namun karena paksaan mr. Welch akhirnya Akeelah bersedia. Melalui bantuan Dr. Larabee dan perjuangan keras, Akeelah mampu menembus lomba mengeja hingga tingkat nasional. Dia berhasil tidak terbebani bayangan ayahnya di masa lalu yang meninggal karena ditembak orang tak dikenal di dekat rumahnya.

Novel ini adalah sebuah naskah film yang sudah difilmkan kemudian dibuat menjadi novel atau bisa disebut novelisasi. Tokoh-tokoh dalam buku dan film ini bukan pemenang sebenarnya, dan pesan penting dalam buku ini adalah bahwa pendidikan bahasa sangat penting dan perlu mendapat perhatian khusus.
Seperti yang telah dijelaskan dalam buku ini, ditulis oleh pengantar redaksi. Para finalis yang berlomba di Washington adalah mereka yang sudah lolos tahap seleksi di tingkat sekolah, daerah, dan negara bagian. Lomba ini sudah mengalami banyak penyempurnaan, mulai 2004 para peserta tidak diminta mengejasatu kata pun sebelumpara juri yakin benar bahwa kata itu sudah diucapkan dengan jelas dan benar dan sudah betul-betul dikenali oleh peserta.peserta diberi waktu dua menit tiga puluh detik dihitung mulai kata itu diucapkan olehpembawa acara. Dua menit pertama dikenal sebagai “Regular Time” dan tiga puluh menit sisanya adalah “Finish Time”. Selama waktu yang sempit ini, peserta diizinkan untuk bertanya kepada pembawa acara beberapa informasi seperti: definisi kata, kelas kata, penggunaan dalam kalimat, asal-usul kata (bukan etimologi lengkap, meski beberapa peserta mengacu asal-usul kata sebagai etimologi), pengucapan lain dari kata itu, apakah kata itu memiliki akar kata tertentu (hal ini boleh ditanyakan jika peserta dapat mengatakan akar kata tersebut, akar kata, asal-usul kata dan definisi akar kata).
Mengapa lomba ini disebut “bee”? Kata “bee” sudah lama digunakan untuk menggambarkan berkumpulnya banyak orang untuk satu satu tujuan tertentu, misalnya: membuat quilt, memintal, menebang kayu atau mendirikan gudang. “Spelling Bee” adalh istilahAmerika yang mulai dipakai tahun 1870-an. Tahun-tahun terakhir lomba mengeja luar biasa ini juga diifilmkan dan dipentaskan di panggung. Spellbound atau film dokumenter yang masuk nominasi Oscar 2002. Tahun 2006 diluncurkan Akeelah and the Bee. Lomba mengeja ini juga dipentaskan sebagai pementasan musik Broadway bertajuk The 25th Annual Putnam Country Spelling Bee, yang memenangkan dua penghargaan Tony tahun 2005. Final lomba Mengeja Nasional sudah disiarkan oleh stasiun televisi ESPN selama tiga belas tahun.

Ini kata-kata yang muncul dalam lomba mengeja, tapi hanya dalam buku ini.
Ursprache
Appoggiatura
Autochthonous
Pococurante
Prospicience
Succedaneum
Demarche
Euonym
Vivisepulture
Xanthosis
Antediluvian
Kamikaze
Lyceum
Nociceptor
Brunneous : Coklat tua, terutama digunakan dalam sains
Schottische
Anachronism
Assiduous
Grovel : Tunduk hormat
Placid : Tetap tenang
Fanciful
Prestidigitation
Ambidextrous
Pterodactyl
Pulchritude
Solivagant
Strophulus
Murenger
Xanthoma
Bhalu
Tichorrhine
Staphylococci (tak ada hufuf “f” dari turunan bhs yunani)
Brek a leg : ungkapan sukses kepada aktor dalam dunia teater
Cacophony
Rhesus
Eminent
Concierge
Vinculum
Syllogize
Synecdoche : gaya bahasa yang menggambarkan sebagian untk keseluruhan, individu untuk keseluruhan kelas atau satu bahan untuk barang tertentu atau sebaliknya
Euphoric : merasa hebat
Psoriasis
Maculature
Fibranne
Placebo
Cobalistic
Soliterraneous
Effervescent
Alfresco
Malloseismic
Doublelure
Psalmody
Pluviosity
Affenpincher
Grallatorial
Jacquard
Gabbro
Enfranchisement
Aptergore
Pellucidity
Impresario
Ratiocinate
Paramatta
Oersted
Excursus
Argillaceous : seperti atau mengandung lempung
Merovingian
Mithridatism
Resipiscence
Vitrophyre
Serpiginous
Effleurage
Lagniappe
Sumpsimus
Ophelimity
Tralatitious
Sophrosyne
Parrhesia
Lyophilize
Zarzuela
Vibrissae
Craquelure
Vinegarroon
Ecdysis
Concitato
Puerpera : demam
Scheherazadian
Palynological
Logorrhea : kecerewetan yang berlebihan, khususnya yang tak koheren atau tak terkendali
Pulchritude

|

2 Comments


yes... thi blog is good, thank you..:)


Nice to read sister :) good job...

Posting Komentar

terima kasih....

Copyright © 2009 Febrilina All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.