0
NEGERI VAN ORANJE
Posted by Febrilina Pramudiyanti
on
09.30
in
resensi buku
Judul : Negeri Van Oranje
Penulis : Wahyuningrat, Adept Widiarsa,
Nisa Riyadi, Rizki Pandu Permana
Penerbit : Bentang Pustaka
Cetakan : Kesepuluh, Mei 2011
Tebal : viii+478 halaman
Kincir angin
yang menjadi maskot dari negara Belanda, mampu disulap menjadi setting cerita
dari novel berjudul Negeri Van Oranje. Cerita berawal dari pertemuan 5 sekawan
di Amersfort. Karena cuaca buruk, keberangkatan kereta di Amersfort ditunda.
Banjar datang ke Amersfort karena harus ke Uttrecth untuk wawancara kerja. Di
tengah dinginnya Belanda, Banjar yang bertemu Wicak dan Daus merokok bersama.
Mereka memperhatikan cowok di ujung yang ngomel dengan telepon. Geri, cowok itu
menghampiri mereka. Tiba-tiba datang seorang cewek, mengagetkan mereka berempat.
Dari situlah persahabatan mereka muncul, AAGABAN (Aliansi Amersfort GAra-gara
BAdai Netherlands).
Banjar,
seorang cowok asal Kalimantan yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di
Belanda. Dia meninggalkan kehidupan yang mapan untuk mengejar gelar master di
bidang bisnis. Berbeda dengan Wicak, berkat kasus illegal logging, ia bisa sampai ke Belanda. Daus, asal Betawi
mendapat beasiswa STUNED di Belanda. Kesempatan ini tidak dibuang percuma oleh
Daus. Lintang, sekolah ke Belanda karena mendapat hadiah dari orang tuanya.
Banyak kegiatan
yang mereka lakukan bersama di Belanda. Salah satunya, Koopen and Koken (Belanja dan Masak). Kegiatan ini mereka lakukan
di apartemen Geri. Mereka dibuat kaget dengan kemewahan apartemen Geri. Demi
lancarnya acara, mereka bagi-bagi tugas belanja dan masak.
Lintang
bersekolah di Universitas Leiden, universitas tertua di Belanda. di sinilah, ia
mendapat pacar bule yang selama ini telah ia inginkan, Jeroen. Hari itu,
Lintang diajak Jeroen menghadiri pesta ulang tahun temannya di restoran mewah.
Lintang senang banget diajak Jeroen, apalagi makanannya enak dan mahal. Dia
sangat menikmati acara ini. Begitu selesai makan, dia begitu kaget melihat
teman-temanya berdiri menuju kasir.
Pucuk dicinta
ulam pun tiba. Tyasanto Danutirta datang dengan membawa harta karun, kretek
asli Indonesia. Berhubung rokok di Belanda sangat mahal, mahasiswa Belanda bisa
nitip dibelikan rokok dari Indonesia. Pagi-pagi Wicak dan Lintang sudah
menjemput Tyas di bandara Schiphol. Namun, sikap Tyas sangat tidak bersahabat.
Hingga Tyas dikerjai dua kali oleh Wicak.
Banjar
mengalami kekurangan uang untuk hidup di Belanda. Tak ada jalan keluar, selain
ia harus bekerja paruh waktu. Dengan sedikit berbohong dan mengurus ini itu,
akhirnya ia berhasil mendapat pekerjaan di Restoran Rajawali, restoran
Indonesia. Namun, ia harus menghadapi Wahyu. Wahyu, pelayan lain yang berwatak
keras.
Geri mengajak
mereka untuk mengikuti acara Karnaval
Maastricht. Semacam acara dengan kostum yang aneh-aneh. Masalah kostum dan keperluan
karnaval, semua sudah ditanggung Geri. Naas, karnaval berakhir dengan Lintang
yang pingsan karena mabuk.
Banjar dan
Lintang di Rotterdam untuk melihat marathon. Berhubung Daus besoknya ada ujian,
Wicak harus nerusin riset, sedangkan Geri malas keluar karena cuaca panas
banget. Akhirnya hanya Bnjar dan Lintang yang pergi nonton marathon. Di tengah
asiknya menonton marathon, dompet Lintang dicopet. Tidak terbayangkan
bingungnya Banjar.
Sejak acara
masak-masak di rumah Geri, Lintang mulai jarang jalan bareng dengan Jeroen.
Semua itu berawal dari kedekatan Jeoren dengan Wulan. Tak dipungkiri lagi,
Lintang cemburu. Pada akhirnya mereka putus. Namun, bukan karena Wulan.
Mata Lintang
sembab. Dia habis menangisi kepergian Jeoren. Mendengar berakhirnya hubungan
Lintang dan Jeoren, ada reaksi tersendiri bagi Wicak, Banjar dan Daus. Sejak
awal bertemu, mereka memang sudah suka dengan Lintang. Hingga suatu ketika
Lintang mendapat kiriman bunga tanpa pengenal. Tentu saja kiriman bunga itu
memicu perang dingin antara mereka.
Sejak saat
itu, mereka berlima jarang ngopi atau jalan-jalan bareng. Mereka sibuk dengan thesis masing-masing. Mulai dari Banjar
yang harus sabar dengan keadaan laptopnya yang rusak, entah karena apa. Wicak
yang memiliki jam biologis sendiri untuk kesehariannya. Daus yang esktra kerja
keras untuk thesis. Geri yang sibuk menjadi ketupel acara PPI harus segera
menyelesaikan thesisnya sebelum keluarganya datang untuk liburan. Lintang,
setengah mati yang setia mengerjakan thesisnya.
Selamat !
Akhirnya mereka lulus satu persatu. Geng Aagaban datang menghadiri kelulusan
Lintang. Seneng banget Lintang dibawakan kado kelulusan oleh mereka. Pasca
kelulusan, Lintang pergi ke apertemen Geri. Betapa terkejutnya dia melihat
Geri. Tidak hanya Lintang, geng Aagaban yang lain juga terkejut mendengar
kebenaran tentang Geri.
Wicak, Banjar,
Daus dan Lintang senang-senang berkeliling Uni Eropa tanpa Geri. Namun, berkat
Geri mereka bisa mendapat tiket. Banyak hal terjadi saat mereka jalan-jalan.
Hingga menyebabkan mereka tersasar sampai Praha, Ceko. Walau begitu, Lintang
mendapat cinta sejatinya di Praha.
2 tahun
kemudian …
Novel yang
menyenangkan, seperti yang diungkapkan Andrea Hirata. Membaca novel ini, serasa
berkeliling Belanda. Selain itu, ada sedikit ulasan mengenai sejarah Belanda.
banyak tempat yang menarik untuk dikunjungi. Di akhir bab ada beberapa tips
bagi pembaca. Gaya bahasa yang menyenangkan semakin menambah nilai plus.
Mohon
komentarnya …
Posting Komentar
terima kasih....